Jumat, 10 Desember 2010

Masih adakah tempat bagi Kristus? (Hari Raya Natal)


Kuhirup udara pagi di awal Desember yang biru
Bau natal begitu menyengat di sekitarku
Apa gerangan hai hari Natal?

Sejenak kulayangkan wajah ke langit biru
Meretas tanya pada hati yang lugu
Apakah makna Natal tanyaku

Masa natal begitu gemerlap
Lepas seminggu senyap
Lalu sebulan lenyap
Inikah Natal?

Natal,
Seorang Penyelamat lahir
Palungan di kandang menyaksikannya
Malam yang dingin menyertai-Nya
Kehangatan jerami rumput menyelimuti kedatangan-Nya
Inikah simbol natal itu?

Mengapa Dia tidak datang dengan pakaian mewah?
Perhiasan yang berkilauan emas?
Dinantikan dengan pesta pora?
Disambut dengan sorak-sorai?
Disajikan makanan dan minuman yang mahal?

Natal,
Dalam gereja Tuhan yang megah
Nyala lampu pohon Natal begitu indah
Musik Natal begitu teduh simfoninya
Paduan suara natal begitu merdu terdengar

Natal,
Seorang ayah masih sibuk membanting tulang
Seorang ibu masih sibuk mengais-ngais
Seorang anak masih tegar menahan lapar
Seorang bayi masih bertahan tanpa susu

Natal,
Di mana Engkau akan hadir Tuhan?
Kami senantiasa menantikan-Mu Tuhan!
Kami antusias menyambut-Mu Tuhan!
Di mana Engkau akan hadir Tuhan?

Kudengar suara Tuhan
Berbisik lirih di tengah hembusan angin
Nada-Nya menggetarkan dedaunan
Kata-Nya : Masih adakah tempat bagi-Ku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar