Minggu, 31 Juli 2011

Arti Sebuah Goresan


Terinspirasi dari cerita Yunita Hasianna Nainggolan. Entah dari mana dia mendapatkan cerita itu, yang pasti saya sangat bersyukur dapat mendengar cerita luar biasa ini. Dengan sedikit pengembangan, saya menuliskan ulang cerita itu.





Murka sang ayah tidak dapat terbendung lagi, ketika menemukan anaknya sedang menggores-gores pintu belakang mobilnya. Dalam keadaan yang tanpa sadar karena terbawa suasana emosi, sang ayah langsung mengambil besi panjang yang ada di perkakas mobil, lalu memukul tangan anaknya sejadi-jadinya. Begitu kerasnya hantaman besi mengenai tangannya, anak itu tidak kuasa menahan tangis sampai menjerit kesakitan. Saat diperiksa di rumah sakit, ternyata tangan anak itu terluka parah, pergelangan tangannya remuk karena dihantam besi dengan sangat keras.
Sang ayah tidak menyangka dia dapat melakukan tindakan brutal seperti itu kepada anaknya sendiri. Dengan rasa penyesalan mendalam, ayah itu pun mendekati anaknya, lalu berkata: “Anakku, maafkan ayah yang telah membuatmu terluka!”. Dengan nada polos, lalu anak itu menjawab ayahnya sambil tersenyum: “Apakah dengan mengucapkan maaf kepadaku, lalu tanganku yang hancur ini bisa kembali lagi, ayah?”. Tidak kuasa menahan sedih, sang ayah berlalu meninggalkan anaknya, lalu menangis kencang.
Beberapa saat kemudian, tanpa sengaja mata sang ayah tertarik menuju suatu bekas goresan yang ada di pintu belakang mobilnya. Ternyata goresan itu adalah goresan yang dibuat oleh anaknya secara sengaja. Dengan teliti dia melihat bekas goresan itu, yang tanpa disangka adalah sebuah tulisan kecil yang mengatakan : “I LOVE YOU, FATHER”