(Khotbah Minggu, 12 Mei 2019)
Sumber Gambar : Hope Kasih |
Allah melalui Yesaya menggambarkan bangsa Israel sebagai kebun anggur-Nya (Yes.5:1). Anggur memang sangat lazim dijumpai masyarakat Israel kala itu, seperti pohon kelapa dan rambutan di Indonesia saat ini. Sebagai pengusaha, Allah sudah melakukan yang terbaik untuk merawat kebun anggurnya (Yes 5:2). Allah sendiri yang menanami kebun anggur-Nya dengan pokok anggur dan menara penjaga di tengah-tengah-Nya. Akan tetapi, kebun anggur itu tetap menghasilkan buah anggur yang asam (Yes.5:4). Gambaran kebun anggur yang asam itu menujukkan tidak ada satu pun yang benar di tengah-tengah bangsa Israel.
Sampai, firman Tuhan datang melalui Yesus yang mendaku Dia adalah pokok (pohon) anggur yang benar (Yoh.15:1). Klaim ini sebagai bentuk eksklusivisme Yesus terhadap ajaran-Nya di tengah banyaknya orang yang mengaku guru, imam, dan nabi di tengah bangsa Israel.
Gambaran Yesus sebagai pokok (pohon) anggur sangat menarik karena kita disebut sebagai ranting-Nya. Ini menunjuk kesatuan kita dengan Yesus di dalam tubuh yang sama, yaitu pokok (pohon anggur). Karena kita memiliki satu tubuh dengan Yesus, kita tentu harus menyatu dengan-Nya. Yesus menegaskan kalau kita tidak menyatu dengan-Nya kita tidak akan berbuah (ay.4), tidak dapat berbuat apa-apa (ay.5), dan menjadi kering (ay.6). Jika itu terjadi, maka kita sebagai ranting akan dipotong dan dibersihkan (ay.2). Sebaliknya, jika kita ada di dalam-Nya, maka kita akan mendapatkan apa yang kita pinta (ay.7) dan berbuah sebagai tanda kita murid-murid-Nya.
GKPI di tahun 2019 mengusung tema sebagai tahun Membangun Komunitas.Oleh kaena itu, nas di minggu ini merupakan saat yang tepat untuk menyatakan kita ini ranting dari Kristus, di mana kita sama-sama membangun citra diri di dalam Kristus. Sebagai kesatuan di dalam tubuh Kristus, yang adalah pokok (pohon) anggur yang benar, kita harus saling menjaga dan menghormati sesama kita. Melukai sesama kita, berarti melukai Kristus. Begitu pula sebaliknya. Minggu ini kita diajak merefleksikan bagaimana untuk hidup dan tinggal di dalam Kristus. Kita karenanya diajak juga untuk hidup bersama dengan baik di antara sesama di mana pun kita berada, melayani, dan beraktivitas, sembari kita menumbuhkan iman yang benar di dalam Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar