Sabtu, 11 Mei 2019

Kenormalan Hidup adalah Menangis

Refleksi Kelahiran KKS dari dr.Christoffel L.Tobing, Sp.OG


Bersama dr.Christoffel L.Tobing, Sp.OG


Dokter Spesialis Kandungan yang mengawasi perkembangan KKS sejak di dalam rahim ibunya adalah dr.Christoffel L.Tobing, SpOG. dr.CT begitu beliau dikenal di rumah sakit tempat emaknya KKS bersalin. Beliau juga adalah seorang Penatua dan Anggota Majelis Sinode di GKPI.
Banyak nasehat dan hal positif yang kupelajari selama berinteraksi dengan beliau. Terutama, hal-hal filosofis tentang hidup berkenaan dengan pengalaman iman di dalam profesi masing-masing.
Salah satu pengalaman akan nasehat yang sangat tak terlupakan dari beliau adalah ketika hari kelahiran KKS tiba. Kami berada di ruang persalinan.
Dengan lincah, dr.CT memegang KKS yang masih memerah itu memasuki dunia barunya pertama kalinya. Layaknya, dokter kandungan yang viral menggendong anak bayi, demikian dr.CT menggendong KKS dan mengangkatnya ke atas, lalu mengguncang-guncangnya sampai terdengar tangisan pertama kali dari KKS yang membuncah duniaku.
Aku sangat ketakutan melihat aksi "akrobatik" yang jujur saja untuk pertama kali seumur hidup kulihat adengan itu. Aku dengan spontan mengatakan, "Awas jatuh, dokter".
dr.CT malah membuatku terkejut dengan menjawab, "Pak pendeta, jangan takut! Anak ini harus menangis tanda ia hidup." dr.CT kemudian menjelaskan bahwa, "tangisan itu untuk memastikan kalau KKS bernapas dengan baik, dan paru-parunya sempurna".
Kemudian, aku menjadi memahami bahwa hakikat pertama manusia lahir ke dunia ini adalah menangis, tanda ia hidup.
Hanya orang mati yang tidak menangis. Orang yang hidup adalah orang yang menangis.
Jangan ragu untuk menangis. Ya, manusia lahir di dalam tangisan dan perginya diiringi tangisan. Kenormalan hidup adalah tangisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar