Senin, 17 Agustus 2015

Tabita: “Dibangkitkan oleh Cinta”


Khotbah di Sie.Perempuan GKPI JKJK, 14 Agustus 2015
Kisah Para Rasul 9 : 36 - 42

Tabita /Dorkas (ilustrasi: jeniuscaraalkitab.com)
Seksi Perempuan GKPI JKJK yang dikasihi oleh Tuhan!
Dijelaskan dalam nas, Tabita memiliki nama lain yaitu Dorkas (ay.36). Namun, bukan hal itu yang ingin diceritakan dari kitab Kisah Para Rasul. Hal yang ingin diceritakan adalah Tabita, seorang perempuan yang baik dan rajin memberi sedekah, meninggal dunia. Fakta ia meninggal diperjelas dengan gambaran bahwa ia telah dimandikan dan mayatnya di baringkan di ruang atas (ay.37). Ada banyak orang yang menangisi kepergiannya. Setidaknya, itu terlihat dari bagaimana banyak orang yang menunjukkan baju yang pernah dipakai dan pakaian yang dibuatnya saat ia masih hidup (ay.39). Sangking cintanya banyak orang pada dirinya, ada sekelompok orang yang berusaha untuk menunda “kepergiannya”. Caranya adalah dengan memanggil Petrus, murid Yesus yang dikenal dapat membuat mukjizat, yang diketahui sedang berada di Lida di mana jaraknya tidak terlalu jauh dari Yope (ay.38). Mereka pun mengutus dua orang untuk menjumpai Petrus sembari berusaha menghadirkannya segera walaupun mungkin terkesan sudah terlambat.
Seksi Perempuan GKPI JKJK yang dikasihi oleh Tuhan!
Hal yang unik adalah dua orang itu sudah mengetahui bahwa Tabita sudah mati. Namun, mereka meminta untuk Petrus datang segera (ay.38). Petrus menyetujui dan segera berkemas untuk pergi bersama mereka. Mungkin, keganjalan Petrus terjawab mengapa mereka berpikir tidak masuk akal setelah melihat betapa banyak orang yang kehilangan Tabita. Orang banyak menunjuk-nunjukkan baju dan pakaian Tabita pada Petrus (ay.39). Sebagai orang Yahudi, Petrus tentu paham bahwa orang yang menangis di rumah duka merupakan orang bayaran untuk menangis. Tetapi, ekspresi orang yang ada di rumah duka itu berbeda dari orang bayaran. Inilah yang mendorong Petrus untuk menolong Tabita. Petrus pun berdoa pada Tuhan agar Tabita dibangkitkan kembali (ay.40). Dan, Tabita pada akhirnya dibangkitkan oleh Tuhan melalui perantara Petrus (ay.41). Namun, hal yang terpenting sebenarnya adalah Tabita dibangkitkan oleh cinta banyak orang yang sungguh-sungguh mengasihinya.
Seksi Perempuan GKPI JKJK yang dikasihi oleh Tuhan!
 Belajar dari kisah Tabita, bagaimanakah orang lain melihat kita? Adakah kita menjadi sosok yang dikasihi? Adakah kita menjadi sosok yang dirindukan? Kita tentu tidak bisa mengukurnya sendiri. Akan terlalu subjektif bila kita menilai sendiri. Namun, kita sesekali perlu untuk mengukur arti hadir kita di hadapan orang lain. Mengapa? Agar kita dapat instropeksi diri! Kita dapat memerhatikan tanda-tanda kecil apakah kita diterima atau ditolak. Misalnya saja, apabila kita berada di tengah-tengah orang banyak, adakah orang banyak itu tertawa lepas bersama kita? Adakah mereka senang bercerita dan berkomunikasi dengan kita? Apabila orang banyak yang ada di sekitar kita tidak bisa tertawa bersama dengan kita, artinya kita memiliki persoalan dengan keberadaan kita. Begitu pula, jika dengan kehadiran kita, tiba-tiba orang banyak yang berkumpul satu per satu pergi meninggalkan kita, itu tandanya kita tidak diterima.  Jika memang kehadiran kita benar-benar tidak disukai, maka kita jangan berpikir hidup kita sudah berakhir. Tidak! Kita dapat menginstropkesi diri dengan memerhatikan secara detail apa perilaku kita yang kurang baik selama ini. Apakah kita berbicara terlalu meninggi? Atau, terlalu membual? Atau, tidak dapat dipercaya? Atau, suka membicarakan orang lain? Kita dapat menguraikan kekurangan kita satu per satu lalu memperbaikinya. Akan tetapi, apabila kita diterima dalam komunitas, bahkan sangat diterima, kita jangan lekas berpuas diri. Kita juga masih dapat menginstropeksi diri kita. Kita benahi kekurangan kita dan kita pertahankan apa yang baik dari kita. Kebangkitan Tabita dari kematian membuktikan bahwa kematian dapat dikalahkan dengan cinta/kasih. Tuhan memberkati kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar