Sebagai seorang yang awam di dunia seni lukis, aku menaruh perhatian mendalam pada lukisan ini. Bukan karena harga lelangnya yang mencapai Rp.2 Milliar. Bukan juga karena lukisan ini ditandatangani langsung oleh si objek lukisan, Jokowi. Bukan!
Lukisan ini menarik karena ia memotret tentang Jokowi dari sisi yang tidak biasa. Di sana, ada gunung dan dataran hijau yang dibelah oleh laut biru. Gunung dan dataran hijau itu menggambarkan bumi Papua yang sangat subur. Ya, kita seketika langsung tahu itu adalah tanah Papua dari mereka yang ada bersama tuan Presiden. Tidak diragukan lagi.
Luasnya biru laut menunjukkan limpah ruahnya potensi bahari di tanah Papua. Aset berharga Papua tidak hanya tanahnya saja, tetapi juga lautnya. Hasil pangan dari laut dan potensi wisata laut sangat bisa diandalkan mendongkrak ekonomi dan citra Papua.
Di dalam lukisan, kita melihat ada jembatan merah yang menghubungkan dataran hijau Papua yang terbelah laut biru. Gambaran ini merepresentasikan pembangunan yang dibangun oleh Jokowi di tanah Papua. Infrastruktur yang menghubungkan itu juga menjadi bukti pemerintah di Jakarta terhubung dengan warga di sana. Untuk warna merahnya jembatan, tak perlu ditanyakan lagi dari parpol mana Jokowi berasal.
Dua anak kecil dapat diinterpretasikan kalau selama ini anak-anak sering yang menjadi korban dari pembangunan yang terdistorsi. Di gambar ini, Jokowi memastikan bahwa ia ada pada mereka yang termarginalkan di dalam pembangunan. Lebih spesifik lagi, anak perempuan di kanan dan anak laki-laki di kiri juga menandaskan Jokowi bukan presiden yang bias gender.
Terakhir, ada matahari cerah di sana. Ini bermakna bahwa masa depan Papua yang terang benderang. Jokowi membawa harapan untuk masa depan yang cerah bagi tanah Papua. Jadi, Papua bukan soal Freeport dengan emasnya saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar